Benarkah? Anak Bisa Lebih Cerdas Dengan Mendengarkan Mozart
Saat kita mengasuh anak atau sekedar mendengar dalam aktifitas sehari-hari, baik itu saat bersama kawan atau sedang kumpul-kumpul. Pasti kita pernah mendengar bahwa mendengarkan music mozart dapat membuat anak lebih cerdas. Benar atau hanya sebuah mitos? Mendengarkan music klasik seperti mozart itu menurut beberapa pendapat di sinyalir dapat meningkatankan daya kemampuan otak jika di dengarkan berkala. Hal tersebut di sebut dengan effek mozart, di mana di katakan bahwa jika mendengarkan musik Wolfgang A. Mozart kecerdasan anak bisa meningkat.
Ide dan gagasan tersebut juga di iyakan dan di dukung oleh para seniman atau musisi. Hal tersebut juga di dukung oleh para seniman dan musisi kususnya, di mana mereka juga mempromosikan dan juga menjual hasil rekaman khusus lagu-lagu moazart untuk para balita dan bayi bahkan juga untuk ibu hamil.
Para wanita hamil juga banyak yang mendengarkan beberapa musik klasik dengan harapan ketika anaknya lahir dapat lebih cerdas. Ibu-ibu atau para wanita hamil ini biasanya memakai handphone dengan menempelkan di perut. Dengan menempelkan di perut para wanita ini berharap dapat di dengar atau merangsang bayi dalam kandungannya. Hal seperti ini telah meyakinkan dan mempercayai bahwa anak dalam kandungan perkembangannya lebih cepat ketimbang tidak di dengarkan lagu-lagu klasik.
Menurut para ahli atau beberapa penelitian bahkan beberapa artikel mengatakan tidak ada bukti yang bisa di adu atau di buktikan secara ilmiah. Penelitian pertama kali pernah di lakukan oleh Universitas Kalifornia atau University of California, para peneliti atau partisipan pendidikan di beri waktu dan di tugaskan untuk meneliti mental dan menyelesaikannya. Beberapa saat ketika mereka akan menyelesaikan segala tugas dan hasil penelitian mereka, mereka di minta mendengarkan 5-10 menit dalam keheningan, 5-10 menit musik klasik relaksasi. Tak berselang beberapa lama para kontestan di dengarkan musik mozart dan mereka dapat menyelesaikan dengan lebih baik.
Dari penelitian tersebut juga membuat para ahli bertanya-tanya, apakah mendengarkan musik klasik dapat memicu otak seperti hal nya bermain puzzle?
Pertanyaan dan hasil dari beberapa penelitian yang sudah di lakukan tersebut membuat penelitian dan study-study lanjutan bermunculan. Ada beberapa study besar juga mengatakan bahwa memang mendengarkan musik klasik dapat memicu dan bahkan memanipulasi otak baik mental dalam pikiran. Tetapi ada juga dalam penelitian juga mengatakan bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara dan tidak permanen apalagi membuat seseorang menjadi semakin jenius.
Memang tidak ada bukti secara ilmiah yang mengatakan bahwa dengar mendengarkan mozart dapat meningkatkan kemampuan secara kongnitif terhadap balita. Semua yang berasal sebenarnya dari beberapa penelitian yang di lakukan pada tahun 1993, itupun penelitian kecil oleh beberapa mahasiswa. Berdasarkan penelitian mahasiswa yang mendengarkan sonata mozart dan piano d major menunjukan beberapa peningkatan dalam tes penalaran. Dari hasil penelitian tersebut maka terus dikembangkan oleh para musisi terutama dan para pengembang.
Banyak yang mengeklaim atas kebenaran tersebut di kalangan masyarakat yang beredar pada saat itu dan kemungkinan sampai sekatangpun masih banyak masyarakat yang berpikiran bahwa mendengarkan musik klasik dapat membuat dan menambah kecerdasan pada bayi. pada tahun 1998 Gubernur Georgia meminta tambahan anggaran yang akan di pergunakan mengirim dan pengadaan kaset atau CD musik klasik yang gimana nantinya akan di kirim kepada orang tua pada bayi yang baru lahir atau masih dalam kandungan.
Sejak saat itulah para ilmuwan dan pakaar melakukan riset atau penelitian untuk mengungkap dan mengetahui kebenaran terhadap klaim musik klasik. Setelah melakukan penelitian para ilmuwan ternyata tidak menemukan bukti yang kuat untuk meng iya kan, dan masih belum terbukti secara ilmiah dan ilmu pengetahuan. Tetapi hal akan tersebut memang sedang berkembang ke masyarakat luas dan mereka mulai gemar mendengaran musik-musik klasik, terutama untuk anak-anaknya.
Pada tahun sekitar 2007 juga di lakukan penelitian ulang oleh Kementerian Pendidikan Negara Jerman. Dari hasil penelitian tersebut pun masih tetap belum bisa untuk menemukan alasan dan membuktikan untuk percaya bahwa itu dapat meningkatkan kecerdasan.
Berdasarkan data dan penyimpulan terhadap musik untuk tumbuh kembang adalah:
Musik dalam hal ini musik apapun dapat juga meningkatkan otak tidak pada musik Mozart saja atau Mozart effeck. Asalkan menyukai dan benar-benar menyukai. Kenapa begitu karena yang melibatkan pikiran adalah sebuah rangsangan kongnitif. Oleh karena itu, hal tersebut dapat di raih atau di peroleh dengan mendengarkan apapun yang di senangi atau di sukai. Anda pun juga dapat merasakan dan mendapatkan manfaatnya yaitu dengan melakukan beberapa aktifitas lain yang Anda sukai. Seperti halnya melakukan Olahraga, santai bahkan sambil minum kopi.
Lalu, Apa Saja Manfaat Saat Mendegarkan Musik?
Ternyata musik dapat juga membuat kita lebih fokus, selain itu ada juga beberapa manfaat lain yang bisa di dapatkan yaitu:
Dapat membantu seseorang untuk melupakan sejenak sakit atau rasa nyeri yang di derita.
Dapat meningkatkan produktivitas.
Bisa membantu seseorang ketika ada masalah sulit tidur untuk cepat tidur sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam beristirahat.
Dapat menstabilkan tingkat kesetresan seseorang atau sistem tubuh.
Membantu murunkan tekanan darah tinggi dan menurunkan detak jantung.
Dapat juga menurunkan kadar atau kandungan serototin di otak, sehingga dapat membuat semakin senang dan bergairah serta bahagia.
Dapat merilekskan tumbuh sehingga dapat memaksimalkan kekebalan tubuh.
Terlepas dari beberapa klaim manfaat atau tidak manfaat dalam mendengarkan musik klasik tergantung masing-masing orang. Ada juga yang suka mendengarkan musik dimana dapat membuat tenang dan nyaman. Tidak ada salahnya kita mencoba untuk menikmatinya toh itu tida ada efek yang di dapat.